Langsung ke konten utama

LARUTAN PENYANGGA

MAKALAH KIMIA
LARUTAN PENYANGGA”





O
L
E
H


FELIX REYNALDO SARLOUT, KATRIN AGUSTINA KANAF & SOFIA BLEGUR
SMA KRISTEN PANDHEGA JAYA
TILONG
2017







BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang


Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimiaberlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya. Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll. Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat, larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil. Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah. Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk. Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk mempertahankan pH suatu zat.
  1. Rumusan Masalah
    • Apa pengertian larutan penyangga?
    • Bagaimana cara kerja larutan penyangga?
    • Bagaimana perhitungan pH larutan penyangga?
    • Apa saja peranan larutan penyangga?
  1. Tujuan
    • Mengetahui pengertian larutan penyangga
    • Mengetahui cara kerja larutan penyangga
    • Mengetahui perhitungan larutan penyangga
    • Mengetahui peranan larutan penyangga.


  1. Manfaat
    • Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata. Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
    • Sistem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia yakni cairan intra sel dan ekstra sel. Komponen yang berfungsi sebagai penyangga di dalam tubuh manusia adalah komponen H2PO4- dan HPO42-. Buffer ini berfungsi untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh manusia yakni sekitar 7,4.
    • Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.
    • Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yaitu asam dihidrogenposphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogenposphat (HPO4-2)
    • Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam benzoat dengan natrium benzoat).




































BAB II
PEMBAHASAN


Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Larutan penyangga asam adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari asam lemah dengan garamnya. Larutan penyangga basa adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari basa lemah dengan garamnya. Meskipun ke dalam larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau dilakukan proses pengenceran maka pH larutan tidak berubah. Sebaliknya penambahan asam atau penambahan basa dalam larutan bukan penyangga menyebabkan perubahan pH larutan yang dratis
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
· Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
· Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-.  Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga:

A. Larutan penyangga asam

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
· Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO-membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
· Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OHdari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)

B. Larutan penyangga basa

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
· Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH­-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3(aq) + H+(aq) → NH4+(aq)
· Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Perhitungan pH Larutan Penyangga

Ø  Larutan penyangga asam

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
pH = -log (Ka . )
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
    = jumlah mol asam lemah
    = jumlah mol basa konjugasi




Ø  Larutan penyangga basa

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+dalam suatu larutan dengan rumus berikut:
pH =  - log (Kb.  )
 Kb = tetapan ionisasi basa lemah
   = jumlah mol basa lemah
   = jumlah mol asam konjugasi
Peranan larutan penyangga dalam makhluk hidup dan kehidupan sehari – hari sebagai berikut:
  • Dalam tubuh makhluk hidup, larutan penyangga berfungsi untuk menjaga pH dalam darah agar tetap normal, sehubungan dengan fungsi enzim sebagai katalis. pH darah dipertahankan karena dalam darah terdapat larutan penyangga yang terdiri dari larutan asam karbonat – bikarbonat dengan perbandingan sebesar 20:1.
  • Larutan penyangga digunakan dalam industri farmasi pada pembuatan obat – obatan
  • Dalam mikrobiologi industri, larutan penyangga digunakan sebagai pengatur pH medium pertumbuhan mikroorganisme.
  • Dalam bidang biologi, larutan penyangga digunakan untuk mengoptimalkan kerja enzim
  • Dalam analisis kimia, larutan penyangga digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif, pemisahan senyawa dan unsur, serta reaksi kimia dengan pH terkontrol.




















































































BAB III
PENUTUP


  1. Kesimpulan


  1. Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya praktis tidak berubah meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau jika diencerkan.
  2. Larutan penyangga asam tersusun atas asam lemah dan basa konjugasinya.
  3. Larutan penyangga basa tersusun atas basa lemah dan asam konjugasinya.
  4. Prinsip kerja larutan penyangga asam pada upaya mengubah pH:
  • Penambahan sedikit asam: A–(aq) + H+(aq) à HA(aq)
  • Penambahan sedikit basa: HA(aq) + OH–(aq) à A–(aq) + H2O(l)
  • Pengenceran dapat diabaikan karena penambahan ion H+ dari air terlalu kecil
5. Prinsip kerja larutan penyangga basa pada upaya mengubah pH:
  • Penambahan sedikit asam: B–(aq) + H+(aq) à BH(aq)
  • Penambahan sedikit basa: BH+(aq) + OH–(aq) à B(aq) + H2O(l)
  • Pengenceran dapat diabaikan karena penambahan ion H+ dari air terlalu kecil
6. Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan cara melarutkan ke dalam air:
  • Asam lemah dan garamnya
  • Asam lemah berlebih dan suatu basa kuat
  • Garam asam lemah berlebih dan suatu asam atau basa kuat
7. Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara melarutkan ke dalam air:
  • Basa lemah dan garamnya
  • Basa lemah berlebih dan suatu asam kuat
  • Garam basa lemah berlebih dan suatu asam atau basa kuat
8. pH larutan penyangga dapat dihitung dengan rumus:
 
9. Larutan penyangga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan juga pada proses di dalam tubuh makhluk hidup.


  1. Saran
    Kepada guru kimia, kami harapkan agar praktikum seperti ini dilakukan agar para siswa tidak belajar dengan teori saja, melainkan siswa dapat mempraktekkan langsung sehingga siswa bisa memahami materi lebih mendalam.




































































































Daftar Pustaka


https://qairasavitri.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-ii/larutan-penyangga/kesimpulan-materi-larutan-penyangga/
http://l-kantenpartati.blogspot.co.id/2012/05/makalah-kimia-larutan-penyangga.html





































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

TES GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM “ TES GOLONGAN DARAH” O L E H FELIX REYNALDO SARLOUT BAB I PENDAHULUAN Dasar Teori Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia.  Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen,genotif, fenotif, resesif, dominan, alela, homozigot, heterozigot, dan alel. Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang yang berbiak secara seksual, individu beru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang disumbangkan oleh dua gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Gen adalah zarah penentu sifat individu yang terletak pada lokus tertentu pada kromosom dan mempunyai pasangan yang disebut alel. Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembulu...

LARUTAN ASAM & BASA

LAPORAN PRAKTIKUM “ LARUTAN ASAM DAN BASA” O L E H FELIX REYNALDO SARLOUT SMA KRISTEN PANDHEGA JAYA TILONG 2017 BAB I PENDAHULUAN Judul Sifat Asam dan Basa Dasar teori Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H + ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut: masam ketika dilarutkan dalam air. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit. asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit. Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secar...