Langsung ke konten utama

LARUTAN ASAM & BASA

LAPORAN PRAKTIKUM
LARUTAN ASAM DAN BASA”






O
L
E
H


FELIX REYNALDO SARLOUT
SMA KRISTEN PANDHEGA JAYA
TILONG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Judul
Sifat Asam dan Basa
  1. Dasar teori
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
  1. masam ketika dilarutkan dalam air.
  2. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
  3. asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
  4. walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.       
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
  1. Kaustik
  2. Rasanya pahit
  3. Licin seperti sabun
  4. Nilai pH lebih dari air suling
  5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
  6. Dapat menghantarkan arus listrik
  1. Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
  • Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
  • Indikator alam
Merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
  1. Tujuan
  • Membuat Indikator Asam Basa dari Ekstrak Bahan Alam dan
  • Menentukan sifat larutan dengan indikator alami.
BAB II
METODE KERJA
  1. Alat dan bahan :
    Alat
    Jumlah
    Bahan
    Pelat tetes
    Rak tabung reaksi
    Gelas kimia 25 ml
    Pipet tetes
    1 buah
    1 buah
    1 buah
    2 buah
    Air suling
    Air kapur
    Larutan cuka
    Larutan gula
    Amonia
    Air jeruk
    Air sabun
    Ekstrak bunga sepatu merah
    Ekstrak kol ungu
    Ekstrak kulit manggis
    Ekstrak kunyit
  2. Cara kerja
  1. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan kertas lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan air kapur pada kedua kertas lakmus tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi
  2. Ulangi langkah di atas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan. Amati yang terjadi
  3. Tumbuklah bunga sepatu sampai halus, kemudian tambahkan beberapat tetes air. Ambillah airnya.
  4. Letakkan air bunga sepatu ke dalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan air kapur pada lekukan pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi
  5. Lakukan langkah c dan d dengan menggunakan bahan lain yang disediakan.
BAB III
HASIL PENGAMATAN


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Januari 2017
Tempat : SMA Kr Pandhega Jaya
Tabel hasil pengamatan :
Perubahan warna kertas lakmus
No.
Bahan
Kertas lakmus
Sifat larutan
Merah
Biru
Asam
Netral
Basa
1.
Air suling
Biru
Biru


2.
Air kapur
Merah
Biru


3.
Larutan cuka
Merah
Merah


4.
Larutan gula
Merah
Biru


5.
Amonia
Merah
Merah


6.
Air sabun
Merah
Biru


7.
Air jeruk
Merah
Merah


Indikator bahan alam
No.

Ekstrak bahan alam
Warna ekstrak bahan alam
Warna ekstrak ditetesi
Cuka
Air kapur
1.
Bunga sepatu
Cokelat
Merah
Hijau tua
2.
Kunyit
Kuning
Kuning
Oranye
3.
Kulit manggis
Ungu
Cokelat muda
Oranye
4.
Kol ungu
Ungu
Ungu
Hijau

BAB IV
PEMBAHASAN
Untuk percobaan  menggunakan kertas lakmus, sesuai dengan penjelasan pada dasar teori setiap larutan asam dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi merah, larutan basa dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru, dan larutan netral tidak merubah warna kertas lakmus merah dan biru. Pada hasil pengamatan di atas terdapat bahwa sifat larutan yang bersifat basa yaitu air suling, larutan yang bersifat asam yaitu larutan cuka, amonia, dan air jeruk serta larutan yang bersifat netral yaitu air kapur, larutan gula, dan air sabun.
Untuk percobaan menggunakan indikator alam, sesuai dengan penjelasan  pada dasar teori, bila larutan cuka dicampur dengan ekstrak bahan alam bunga sepatu akan berwarna merah dan bila dicampur dengan larutan air kapur akan berwarna hijau tua. Larutan cuka bila dicampur dengan ekstrak bahan alam kunyit akan berwarna kuning dan bila dicampur dengan air kapur akan berwarna oranye. Larutan cuka bila dicampur dengan ekstrak bahan alam kulit manggis akan berwarna cokelat muda dan bila dicampur dengan air kapur akan berwarna oranye. Larutan cuka bila dicampur dengan ekstrak bahan alam kol ungu akan berwarna ungu dan bila dicampur dengan air kapur akan berwarna hijau.
Ekstrak bunga sepatu digunakan sebagai indikator asam basa yang baik karena pada percobaan ekstrak bunga sepatu memberikan warna yang mencolok. Ekstrak bunga sepatu berawal dari warna cokelat menjadi warna merah bila dicampur dengan larutan cuka dan berwarna hijau tua bila dicampur dengan larutan air kapur.
Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, dan netral kita dapat mengujinya dengan menggunakan lakmus biru dan merah. Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

BAB V
KESIMPULAN
Tidak semua tumbuhan dapat menajdi indikator yang baik hanya tumbuhan dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Indikator asam-basa  yang  baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa.
Selain itu berdasarkan perbedaan warna yang terlihat maka semakin terang warna suatu larutan maka semakin asam dia, dan sebaliknya semakin gelap larutan semakin basa dia. Seperti yang terjadi pada buah bit yang jika berwana ungu gelap maka dia bersifat basa sedangkan yang berwarna violet merah terang bersifat asam.


DAFTAR PUSTAKA





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TES GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM “ TES GOLONGAN DARAH” O L E H FELIX REYNALDO SARLOUT BAB I PENDAHULUAN Dasar Teori Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia.  Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen,genotif, fenotif, resesif, dominan, alela, homozigot, heterozigot, dan alel. Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang yang berbiak secara seksual, individu beru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang disumbangkan oleh dua gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Gen adalah zarah penentu sifat individu yang terletak pada lokus tertentu pada kromosom dan mempunyai pasangan yang disebut alel. Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembulu...

LARUTAN PENYANGGA

MAKALAH KIMIA “ LARUTAN PENYANGGA” O L E H FELIX REYNALDO SARLOUT, KATRIN AGUSTINA KANAF & SOFIA BLEGUR SMA KRISTEN PANDHEGA JAYA TILONG 2017 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah  larutan  yang digunakan untuk mempertahankan nilai  pH  tertentu agar tidak banyak berubah selama  reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya. Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmas...